makalah Reaksi Redoks
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Reaksi Redoks adalah reaksi yang
didalamnya terjadi perpindahan elektron secara berurutan dari satu spesies
kimia ke spesies kimia lainnya, yang sesungguhnya terdiri atas dua reaksi yang
berbeda, yaitu oksidasi (kehilangan elektron) dan reduksi (memperoleh
elektron). Reaksi ini merupakan pasangan, sebab elektron yang hilang pada
reaksi oksidasi sama dengan elektron yang diperoleh pada reaksi reduksi.
Masing-masing reaksi (oksidasi dan reduksi) disebut reaksi paruh (setengah
reaksi), sebab diperlukan dua setengah reaksi ini untuk membentuk sebuah
reaksi dan reaksi keseluruhannya disebut reaksi redoks.
Ada tiga definisi yang dapat
digunakan untuk oksidasi, yaitu kehilangan elektron, memperoleh oksigen, atau
kehilangan hidrogen. Dalam pembahasan ini, kita menggunakan definisi kehilangan
elektron.
Oksidasi adalah reaksi dimana suatu
senyawa kimia kehilangan elektron selama perubahan dari reaktan menjadi produk.
Sebagai contoh, ketika logam Kalium bereaksi dengan gas Klorin membentuk garam
Kalium Klorida (KCl), logam Kalium kehilangan satu elektron yang kemudian akan
digunakan oleh klorin. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
K —–> K+
+ e-
Ketika Kalium kehilangan elektron,
para kimiawan mengatakan bahwa logam Kalium itu telah teroksidasi menjadi
kation Kalium.
Seperti halnya oksidasi, ada tiga
definisi yang dapat digunakan untuk menjelaskan reduksi, yaitu memperoleh
elektron, kehilangan oksigen, ataumemperoleh hidrogen. Reduksi sering dilihat
sebagai proses memperoleh elektron. Sebagai contoh, pada proses penyepuhan
perak pada perabot rumah tangga, kation perak direduksi menjadi logam perak
dengan cara memperoleh elektron. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Ag+ + e- ——> Ag
Ketika mendapatkan elektron, para
kimiawan mengatakan bahwa kation perak telah tereduksi menjadi logam perak.
Baik oksidasi maupun reduksi tidak
dapat terjadi sendiri, harus keduanya. Ketika elektron tersebut hilang, sesuatu
harus mendapatkannya. Sebagai contoh, reaksi yang terjadi antara logam
seng dengan larutan tembaga (II) sulfat dapat dinyatakan dalam persamaan reaksi
berikut :
Zn(s) + CuSO4(aq) ——> ZnSO4(aq) + Cu(s)
Zn(s) + Cu2+(aq) ——> Zn2+(aq) + Cu(s)
(persamaan ion bersih)
Sebenarnya, reaksi keseluruhannya terdiri atas dua
reaksi paruh :
Zn(s) ——> Zn2+(aq) + 2e-
Cu2+(aq) + 2e- ——> Cu(s)
1.2. Rumusan Masalah
- Pengertian
Reaksi Redoks
- Penyetaraan
Reaksi Redoks
- Aturan
Bilangan Oksidasi
- Oksidasi
Dan Reduksi
1.3. Tujuan Penulisan
- Agar
siswa dapat menyebutkan pengertian reaksi redoks
- Agar
siswa dapat mengidentifikasi senyawa yang mengalami peristiwa reduksi dan
oksidasi
- Agar
siswa dapat menentukan bilangan oksidasi suatu spesi berdasarkan aturan
biloks
- Agar
siswa dapat menyetarakan suatu persamaan reaksi redoks.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Reaksi Redoks
Suatu reaksi serah terima elektron
dan reaksi yang disertai perubahan bilangan oksidasi disebut reaksi redoks.
Reaksi Redoks adalah reaksi yang
didalamnya terjadi perpindahan elektron secara berurutan dari suatu atom, ion,
atau molekul ke atom, ion,atau molekul lainnya, yang sesungguhnya terdiri atas
dua reaksi yang berbeda , yaitu oksidasi (kehilangan elektron)
dan reduksi (memperoleh elektron). Reaksi ini merupakan
pasangan, sebab elektron yang hilang pada reaksi oksidasi sama dengan elektron
yang diperoleh pada reaksi reduksi.
Oksidasi
: a. Melepas
Elektron
b. Mengikat
Oksigen
c. Penaikan
Bilangan Oksidasi
Reduksi
: a. Mengikat
Elektron
b. Melepas
Oksigen
c. Penurunan
Bilangan Oksidasi
Oksidasi adalah reaksi pelepasan
elektron, pengikatan oksigen dan mengalami penaikan bilangan
oksidasi.
Reduksi adalah reaksi pengikatan
elektron, pelepasan oksigen dan mengalami penurunan bilangan oksidasi.
Baik oksidasi
maupun reduksi tidak dapat terjadi
sendiri , harus keduanya . Ketika electron
tersebut hilang , sesuatu harus
mendapatkannya . Sebagai contoh , reaksi terjadi
antara logam seng dengan larutan tembaga (II) sulfat dapat dinyatakan
dalam persamaan reaksi berikut :
Zn(s)
+ CuSO4(aq) ——> ZnSO4(aq) + Cu(s)
Zn(s)
+ Cu2+ (aq) ——> Zn2+ (aq)
+ Cu(s) (persamaan ion bersih)
Sebenarnya, reaksi keseluruhannya terdiri atas dua
reaksi:
Zn(s)
——> Zn2+(aq) + 2e-
Cu2+(aq)
+ 2e- ——> Cu(s)
2.2.Oksidasi dan Reduksi
Reaksi oksidasi
- Reaksi
pengikatan oksigen
H2 + ½
O2 ——> H2O
- Reaksi
pelepasan elektron
HNO3+3H++3e
——> NO+H2O
- Mengalami
pertambahan BILOKS
H2S
——> S-2 0
Reaksi reduksi
- Reaksi
pelepasan oksigen
H2O
——> H2 + O2
- Reaksi
penangkapan elektron
H2S
——> S+ 2H+ 2e
- Mengalami
pengurangan BILOKS
HNO3
——> NO + 5 + 2
2.3.Aturan Bilangan Oksidasi
- Unsur
bebas (misalnya H2, O2, N2, Fe, dan Cu) mempunyai bilangan oksidasi =
0
- Umumnya
unsur H mempunyai bilangan oksidasi = +1, kecuali dalamsenyawa hidrida,
bilangan oksidasi H = –1.Contoh:
- Bilangan oksidasi H dalam H2O, HCl, dan NH3
adalah +1
- Bilangan oksidasi H dalam LiH, NaH, dan CaH2
adalah –1
- Umumnya
unsur O mempunyai bilangan oksidasi = –2, kecuali dalamsenyawa peroksida,
bilangan oksidasi O = –1.Contoh:
- Bilangan oksidasi O dalam H2O, CaO, dan Na2O
adalah –2
- Bilangan oksidasi O dalam H2O2, Na2O2 adalah –1
- Unsur F
selalu mempunyai bilangan oksidasi = –1.
- Unsur
logam mempunyai bilangan oksidasi selalu bertanda positif.Contoh:
- Golongan IA (logam alkali: Li, Na, K, Rb, dan
Cs) bilangan oksidasinya = +1
- Golongan IIA (alkali tanah: Be, Mg, Ca, Sr, dan
Ba) bilangan oksidasinya = +2
- Bilangan
oksidasi ion tunggal = muatannya. Contoh: Bilangan oksidasi Fe dalam ion
Fe2+ adalah +2
- Jumlah
bilangan oksidasi unsur-unsur dalam senyawa = 0. Contoh : Dalam senyawa
H2CO3 berlaku: 2 biloks H + 1 biloks C + 3 biloks O =0
- Jumlah
bilangan oksidasi unsur-unsur dalam ion poliatom = muatan ion. Dalam
ion NH4+ berlaku 1 biloks N + 4 biloks H = + 1
2.4.Penyetaraan Reaksi Redoks
Reaksi redoks dapat disetarakan
dengan cara langsung (cara bilangan oksidasi) atau cara setengah reaksi.
A. Cara
Langsung (Bilangan Oksidasi)
·
Tentukan reaksi reduksi dan oksidasi
·
Tulis perubahan biloks yang terjadi
·
Samakan jumlah elektron yang dilepas
dan diterima dengan menambahkan koefisien
·
Hitung jumlah muatan kiri dan kanan
Jika muatan
kiri > kanan à tambahkan OH- pada ruas kiri
Jika muatan
kiri < kanan à tambahkan H+ pada ruas kiri
·
Samakan jumlah H dengan
menambahkan H2O pada ruas kanan
Contoh :
HNO3+ H2S——>NO + S + H2O
Penyelesaian
Langkah I
Menentukan
unsur yang mengalami perubahan biloks , yaitu N dan S
langkah II
Harga biloks
yang mengalami perubahan
HNO3+ H2S
——>O + S + H2O
+5
-2
+2 0
Langkah III
Unsur yang
mengalami peristiwa reduksi dan oksidasi
HNO3+ H2S——>NO
+ S + H2O
+5
-2 +2 0
oksidasi(2)
reduksi (3)
Langkah IV
HNO3 dan NO
dikalikan 2 sedangkan H2S dan S dikalikan 3 sehingga reaksinya menjadi :
2 HNO3+
3H2S——>2NO + 3S + H2O
Langkah V
Penyetaraan
jumlah atom yaitu Penambahan koefisien pada H2O agar jumlah atom H dan O sama
di ruas kiri dan kanan , maka jadi :
2 HNO3+
3H2S——>2NO + 3S + 4H2O
B.
Cara Setengah Reaksi
- Pecahlah
reaksi menjadi dua persamaan (reaksi reduksi dan reaksi oksidasi )
- Penyetaraan
setiap persamaan ½ reaksi
- Menyetarakan
atom O dan H dengan menambah koefisien
- Menyetarakan
jumlah atom O dengan menambah H2Odiruas yang kekurangan O
- Menyetarakan
jumlah atom H dengan menambah H+ diruas yang kekurangan H
- Menyetarakan
jumlah muatan dengan menambahkan elektron seruas dengan H+
- Menyetarakan
jumlah elektron pada kedua persamaan ½ reaksi
- Menjumlahkan
kedua persamaan setengah reaksi
Contoh Soal :
HNO3+
H2S——>NO + S + H2O
Penyelesaian
Langkah I
Buat reaksi
oksidasi dan reduksi
Reduksi
: HNO3——>NO
Oksidasi :
H2S——>S
Langkah II
Penyetaraan
jumlah atom dan jumlah muatan
HNO3+ 3H+
+3e——>NO + 2H2O (x2)
H2S——>S +
2H+ +
2e
(x3)
Langkah III
Jumlahkan
kedua setengah reaksi
2HNO3+ 6H+ +
6e——>2NO + 4H2O
3H2S——>3S
+ 6H+ + 6e
Menjadi, 2HNO3+3
H2S ——> 2NO +3 S + 4H2O
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Persamaan reaksi redoks adalah
reaksi serah terima elektron dan disertai perubahan bilangan oksidasi.
Reduksi adalah reaksi penurunan
BILOKS dan mengalami pengikatan elektron. Sedangkan, Oksidasi adalah
reaksi kenaikan BILOKS dan disertai dengan pelepasan elektron.
Reaksi ini merupakan pasangan, sebab
elektron yang hilang pada reaksi oksidasi sama dengan elektron yang diperoleh
pada reaksi reduksi.
Oksidasi
: a. Melepas
Elektron
b. Mengikat
Oksigen
c. Penaikan
Bilangan Oksidasi
Reduksi
: a. Mengikat
Elektron
b. Melepas
Oksigen
c. Penurunan
Bilangan Oksidasi
DAFTAR
PUSTAKA
Sunardi.
2007. Kimia bilingual untuk SMA/MA Kelas X Semester 1 dan 2. Bandung:
Yrama Widya
Syukri, S., Kimia Dasar 1, Penerbit ITB, Bandung,
1999
Syukri, S., Kimia Dasar 2, Penerbit ITB, Bandung,
1999
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home