Makanan Sehat
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Penyelenggaraan
kesehatan mempunyai tujuan untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap
manusia. Adanya kemampuan hidup sehat merupakan syarat utama bagi tercapainya
derajat kesehatan yang optimal, yang selanjutnya menghasilkan sumber daya
manusia yang berkualitas.
Anak
usia sekolah yang mencakup kelompok masyarakat yang berusia tujuh tahun sampai
dengan dua belas tahun merupakan kelompok yang rawan khususnya berada dalam
masa pertumbuhan. Intensitas pembianaan menuju terbentuknya perilaku hidup
sehat merupakan bagian penting dari pembinaaan kesehatan usia sekolah.
Pembinaan kesehatan tersebut perlu dilaksanakan oleh guru sebagai pendidik demi
perkembangan dan pertumbuhan peserta didik yang baik.
Berdasarkan
hal di atas pemaparan tentang peran guru, makanan sehat, dan pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik. Pemaparan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui
pentingnya peran guru mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan peserta didik.
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas dapat dirumuskan masalahnya yaitu sebagai berikut:
1. Apa peran guru dalam aktivitas
pembelajaran?
2. Apa saja ruang lingkup makanan
sehat?
3. Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan
dan perkembangan peserta didik?
4. Apa saja faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan peserta didik?
5. Apa hubungan antara guru, makanan
sehat, dan perkembangan dan pertumbuhan peserta didik?
1.3.Tujuan Penulisan
Adapun
tujuannya adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui peran guru dalam
aktivitas pembelajaran.
2. Mengetahui ruang lingkup makanan
sehat.
3. Mengetahui tentang pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik.
4. Mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan peserta didik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Peran Guru Dalam Aktivitas
Pembelajaran
Peran guru dalam aktivitas pembelajaran sangat kompleks.
Guru tidak sekedar menyampaikan ilmu pengetahuan kepada anak didiknya, tetapi
guru juga dituntut untuk memainkan berbagai peran yang bertujuan untuk
mengembangkan potensi anak didiknya secara optimal. Salah satu peran guru dalam
konteks pendidikan kesehatan yaitu menjelaskan dan menyajikan makanan sehat
untuk memacu pertumbuhan dan perkembangan anak didik. Sedangkan Djamarah (2000)
merumuskan peran guru dalam pembelajaran sebagai berikut :
1. Korektor
Guru berperan menilai dan mengoreksi
semua hasil belajar, sikap, tingkah laku dan perbuatan siswa.
2. Inspirator
Guru berperan memberikan inspirasi pada
anak didik, misalnya dalam hal mengkonsumsi makanan sehat.
3. Informator
Guru berperan memberikan informasi
yang baik dan efektif, misalnya mengenai informasi penyajian makanan sehat.
4. Organisator
Guru berperan mengelola berbagai
kegiatan akademik.
5. Motivator
Guru berperan mendorong anak
didiknya senantiasa memilik motivasi yang tinggi, misalnya motivasi yang
berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan dengan mengkonsumsi makan sehat.
6. Inisiator
Guru berperan sebagai pencetus
ide-ide.
7. Fasilitator
Guru berperan menyediakan fasilitas
bagi peserta didik.
8. Pembimbing
Guru berpearan memberikan bimbingan
dalam menghadapi tantangan.
2.2.Makanan Sehat
A.
Pengertian makanan sehat
Menurut Hulme, “makanan sehat” adalah makanan dalam arti
yang sesungguhnya dan mampu menikmati makanan tersebut. Makanan yang sehat
harus terdiri dari makanan utama dan makanan penunjang. Makanan sehat tersebut
juga dikenal dengan istilah 4 dan 5 sempurna, tetapi kepopulerannya sudah mulai
memudar karena berbagai alasan. Makan dengan lauk pauk tahu, tempe, sepotong
daging, dan serta mangkuk sayur masih belum cukup memenuhi kebutuhan gizi. Bila
dilihat, menu makan tersebut sudah dianggap memenuhi kebutuhan kalori dan
protein, tetapi apakah di dalamnya sudah tercakup nutrisi lain yang diperluhkan
tubuh.
Makanan sehat adalah makanan yang memenuhi syarat kesehatan
dan jika dimakan tidak menimbulkan penyakit serta keracunan. Sedangkan makanan
bergizi adalah makanan yang mengandung zat-zat yang diperlukan oleh tubuh dalam
jumlah memadai. Selain itu makanan sehat dapat diartikan makanan yang
beragam,bergizi, dan berimbang, serta aman bila dikonsumsi. Makanan bergizi tidak harus berupa
makanan yang berharga mahal daan lezat, tetapi yang terpenting adalah zat-zatt
yang terkandung di dalamnya. Makanan bergizi harus mengandung energy,
pembangun, dan pengatur dalam jumlah yang seimbang. Sedangkan makanan seimbang
ialah makanan-makanan yang memiliki kandungan gizi yang sesuai dengan asupan
gizi yang dibutuhkan. Makanan seimbang yang dimaksud haruslah memiliki
kandungan zat gizi yang meliputi: karbohidrat, lemak, protein,mineral, dan
vitamin.
B.
Fungsi makanan bagi tubuh
Fungsi makanan bukan hanya sekedar untuk menhilangkan rasa
lapar, tetapi lebih utama adalah untuk mendapatkan tenaga, mendapatkan zat-zat
pembangun bagi sel-sel tubuh, mempertinggi daya tahan tubuh terhadap penyakit,
serta untuk menjamin kelancaran segala macam proses yang terjadi di dalam
tubuh. Untuk itu, makanan yang dikonsumsi setiap hari hendaknya mengandung
unsur-unsur pengasil tenaga, pembangun sel-sel, dan mengatur segala macam
proses dalam tubuh. Sesuai dengan kegunaannya, maka makanan yang masuk ke dalam
tubuh dapt dikelompokkan sebagai berikut :
1.
Makanan
sebagai sumber tenaga terutama yang mengandung hidrat arang.
2.
Makanan
sebagai sumber zat pembangun, digunakan sebagai pembentukan sel-sel jaringan
tubuh yang baru, pembentukan sel darah merah, sel darah putih, dan zat
kekebalan atau antibody.
3.
Makanan
sebagai sumber zat pengatur, mutlak diperlukan walaupun sangat sedikit.
C.
Ciri-ciri makanan sehat dan makanan
tidak sehat
1.
Ciri-ciri
makanan sehat
ü Tidak banyak mengandung lemak-lemak
hewani
ü Rendah garam dan MSG, penggunaan
penyedap rasa yg
banyak beredar di pasaran memang membuat makanan
terasa gurih dan nikmat, tapi bukan berarti mjd lebih sehat
banyak beredar di pasaran memang membuat makanan
terasa gurih dan nikmat, tapi bukan berarti mjd lebih sehat
ü Banyak mengandung sayuran atau serat
ü Tidak/sedikit menggunakan bahan
pengawet. Setiap bahan
makanan yg dikemas umunya menggunakan bahan pengawet,
seperti bumbu kaldu, makanan kaleng dsb
makanan yg dikemas umunya menggunakan bahan pengawet,
seperti bumbu kaldu, makanan kaleng dsb
ü Menggunakan sedikit minyak goreng
ü Tidak bersantan
ü Tidak terlalu pedas
ü Dimasak matang, jadi tidak setengah
matang atau terlalu lama matang
ü Mengandung zat-zat gizi:
2.
Ciri-ciri
makanan tidak sehat
ü Mengandung formalin
Formalin adalah
larutan formaldehida dalam air dan dilarang digunakan dalam pangan sebagai
pengawet. Formalin ini digunakan pada industri plastik, anti busa, bahan
konstruksi, kertas, karpet, textile, cat, mebel, dan pengawet. Formalin dapat
menyebabkan kanker. Sekitar 2 sendok makan formalin dapat menyebabkan
kematian.
JENIS PANGAN
|
CIRI-CIRI
|
MIE BASAH
|
ü Tidak rusak sampai 2 hari pada
suhu kamar (25oC) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari
es (10o C)
ü Bau agak menyengat, bau khas
formalin
ü Tidak lengket dan mie lebih
mengkilap dibandingkan dengan mie normal
|
TAHU
|
![]() ![]() ![]() |
BAKSO
|
ü Tidak rusak sampai 5 hari pada
suhu kamar
ü Tekstur sangat mengkilat dan
kenyal
|
IKAN SEGAR
|
![]() ![]() ![]() ![]() |
IKAN ASIN
|
ü Tidak rusak sampai kurag dari 1
bulan pada suhu kamar
ü Bersih cerah
ü Tidak berbau khas ikan asin
ü Tidak dihinggapi lalat
|
D.
Syarat Makanan Sehat
Didalam pemberian makanan yang sehat pada balita mempunyai
beberapa kriteria yaitu:
1.
Memenuhi
kecukupan energi dan semua zat gizi sesuai dengan umur
2.
Susunan
hidangan disesuaikan dengan pola menu seimbang , bahan makanan yang tersedia
setempat kebiasaan, dan selera terhadap makanan
3.
Bentuk
dan porsi makanan disesuaikan dengan daya terima, toleransi, dan keadaan faali
bayi atau anak
4.
Memperhatikan
kebersihan perorangan dan lingkungan
E.
Jenis
makanan sehat dan serasi
1.
Protein
dan Lemak
Kombinasi kedua jenis makanan ini menjadi serasi selama
tidak diberi tambahan lemak. Misalnya, Daging dan kacang-kacangan adalah dua
jenis makanan yang memiliki kombinasi protein dan lemak. Unsur lemak yang
terkandung di dalam kedua makanan ini berfungsi untuk melamabatkan proses
pencernaan agar protein punya cukup waktu untuk berinteraksi dengan asam
lambung. Tetapi jika lemak yang sudah ada ini ditambah dengan lemak lain,
misalnya daging digoreng dengan minyak, secara otomatis lemak yang terkandung
dalam minyak akan memberi tambahan lemak pada daging, maka, maka lemak itu bisa
mengakibatkan proses pencernaan di dalam lambung menjadi tidak sempurna.
Contoh makanan dengan kombinasi Protein dan Lemak adalah:
ü Daging (ayam, sapi, ikan) yang
dipanggang, dibakar, direbus atau dikukus
ü Kacang-kacangan yang disangrai,
direbus atau dikukus
2.
Pati
dan Lemak
Seperti halnya pada makanan yang mengandung protein dan
lemak, pati dan lemak akan menjadi kombinasi makanan yang serasi selama tidak
diberi tambahan lemak dalam mengolahnya. Misalnya Ubi atau ketela, jangan
ditambahi santan kental seperti ketika kita membuat kolak. Gunakan lemak
sekedarnya saja sebagai penambah cita rasa.
Contoh makanan dengan kombinasi Pati dan Lemak adalah:
ü Roti dengan sedikit mentega
ü Kentang tumbuk dengan sedikit krim
ü Nasi ditanak dengan sedikit minyak
kelapa
ü Kentang goring (protein dan lemak
yang terkandung di dalam kentang sangat rendah sehingga aman jika digoreng
dengan minyak tak jenuh dan baru, bukan minyak yang bekas dipakai)
3.
Gula
dan Asam
Kombinasi ini banyak terdapat pada buah-buahan yang segar
dan yogurt murni.
Contoh makanan dengan kombinasi Gula dan Asam adalah:
ü Yogurt murni + madu murni
ü Yogurt murni + buah manis
ü Buah asam + buah manis
ü Saus asam-manis
4.
Protein
Nabati dan Protein Nabati
Lemak dan protein pada nabati cenderung rendah, jadi aman
apabila mengkombinasikan makanan yang sama-sama mengandung protein nabati.
Karena proses pencernaannya tidak seberat ketika kita mengkonsumsi protein
hewani. Justru jika kita mengkombinasikan kedua jenis makanan ini, hal ini akan
saling mendukung sehingga melengkapi kandungan asam amino pada kedua jenis
makanan tersebut. Satu yang perlu diingat ketika mengkombinasikan makanan ini
adalah menghindari cara mengolahnya dengan tidak menambah lemak yang
berlebihan.
Contoh makanan dengan kombinasi Protein Nabati dengan
Protein Nabati adalah:
ü Nasi merah + tempe
ü Nasi + perkedel kacang merah
ü Sup isi aneka biji-bijian dan
polong-polongan
F.
Pengaruh makanan terhadap kesehatan
Makanan sebagai sumber energy dan zat pembangun tubuh
merupakan elemen penting dalam tubuh manusia. Makanan akan memberikan dampak
yang cukup besar terhadap ketahanan dan kondisi tubuh serta pertumbuhan tulang
dan gigi.
Makanan akan diproses didalam tubuh , dan diserap sari-sari
makanannya untuk kemudian dibakar dan diedarkan keseluruh bagian tubuh sesuai
dengan fungsinya. Makanan akan mempengaruhi perkembangan sel , jaringan serta
organ pada tubuh manusia. Apabila tubuh kemasukan bahan makanan yang mengandung
toksin maka tubuh akan bereaksi serta memicu kerusakan pada bagian tubuh
tertentu.
Tanpa makanan tubuh tidak akan bekerja dengan baik. Badan
tidak akan berkembang serta tumbuh dan bekerja dengan baik. Makanan mengandung
beberapa asupan bahan yang diperlukan oleh tubuh. Tapi terkadang kesadaran akan
pentingnya makanan yang sehat dihiraukan oleh masyarakat. Hal ini terjadi
karena rendahnya kesadaran masyyarakat akan pentingnya makanan sehat serta
kebutuhan akan efisiensi waktu dan ekonomi menyebabkan masyarakat lebih memilih
makanan instan dan murah.
Masyarakat tidak menyadari bahwa makanan-makanan instan,
serta makanan yang mengandung pemanis dan pengawet buatan uang banyak beredar
di masyarakat telah menyebabkan tingkat kesehatan menurun serta memicu penyakit
berbahaya dalam jangka panjang. Harga makanan yang cenderung murah , menarik dan
praktis menyebabkan makanan sehat terpinggirkan , apalagi terkadang pengemasan
makanan sehat kurang menarik dan kuran enak jika dibandingkan dengan makanan
cepat saji dan makanan yang mengandung bahan berbahaya. Apalagi muncul makanan
berformalin, boraks , ayam tiren, daging gelonggongan merupakan bukti bahwa
ekonomi menyebabkan masyarakat apatis terhadap kesehatannya.
Jika makanan yang dikonsumsi tidak mengandung bahan –bahan
yang diperlukan tubuh maka tubuh akan mengalami defisiensi seperti busung
lapar, lupus, dll. Jika kelebihan makanan maka timbul penyakit seperti
obesitas, diabetes, dll. Oleh karena itu pemenuhan gizi seimbang sangat penting
dalam upaya menjaga kesehatan.
2.3.Pengertian pertumbuhan dan
perkembangan
Istilah pertumbuhan dan perkembangan sering digunakan secara
bergantian atau secara bersama dalam arti yang sama. Namun demikian, sebenarnya
mempunyai pengertian yang berbeda, walaupun keduanya mempunyai aspek yang sama,
yaitu terjadinya perubahan dan pertambahan. Untuk jelasnya dapat kita lihat
beberapa definisi yang dikemukakan para ahli:
A.
Pengertian pertumbuhan
a.
Dr.
Kartini Kartono mengemukakan bahwa pertumbuhan adalah perubahan secara
fisiologis sebagai hasil dari proses fungsi-fungsi fisik yang berlangsung
secara normal pada anak yang sehat, dalam passage (peredaran waktu)
tertentu.
b.
Menurut
Drs. Muhiddin Syah pertumbuhan berarti perubahan-perubahan kualitatif yang
mengacu pada jumlah, besar dan luas yang bersifat konkret.”.
B.
Pengertian perkembangan
a.
Drs.
Tadjad mengemukakan bahwa perkembangan adalah perubahan dan pertambahan yang
bersifat kualitatif dari setiap fungsi-fungsi kejiwaan dan kepribadian
b.
Sejalan
dengan itu Drs. Muhiddin Syam mengemukakan bahwa perkembangan ialah proses
perubahan kualitatif yang mengacu pada mutu fungsi organ-organ jasmaniah,
bukan organ-organ jasmaniahnya itu sendiri. Dengan kata lain, perekanan arti
perkembangan itu terletak pada penyempurnaan fungsi psikologis yang disandang
oleh organ-organ fisik
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perkembangan itu
adalah perubahan dan pertambahan kualitatif daripada setiap fungsi disebabkan
adanya proses pertumbuhan material yang memungkinkan adanya fungsi itu, di
samping itu juga disebabkan oleh karena perubahan tingkah laku sebagai hasil
belajar. Jadi kita dapat merumuskan pengertian perkembangan pribadi sebagai
perubahan kualitatif dari setiap fungsi kepribadian akibat dari pertumbuhan dan
belajar.
Dari beberapa pengertian pertumbuhan dan perkembangan yang
telah dikemukakan di atas, dapat kita simpulkan bahwa pertumbuhan mengandung
arti yang berbeda dengan pribadi yang berkembang. Dalam pribadi manusia, baik
yang jasmaniah maupun yang rohaniah, terdapat dua bagian yang berbeda sebagai
kondisi yang menjadikan pribadi manusia berubah menuju kesempurnaan. Dua bagian
yang kuantitatif dan bagian pribadi fungsional yang kualitatif. Pribadi
material yang kuantitatif mengalami pertumbuhan, sedangkan pribadi fungsional
yang kuantitatif mengalami perkembangan.
2.4.Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Anak
Beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak, antara lain:
1.
Faktor
sebelum lahir, yaitu adanya gejala-gejala tertentu yang terjadi sewaktu anak
masih di dalam kandungan. Contoh: Adanya gejala kurungan nutrisi pada ibu atau
janin, terkena infeksi oleh bakteri syphilis, dan lain-lain.
2.
Faktor
pada waktu lahir, yaitu terjadinya gangguan pada saat anak dilahirkan. Contoh:
Dinding rahim terlalu sempit hingga terjadi tekanan yang kuat dan mengakibatkan
pendarahan pada kepala, dan lain-lain.
3.
Faktor
sesudah lahir, yaitu peristriwa-peristiwa tertentu yang terjadi setelah anak
lahir, terkadang menimbulkan terhambatnya peertumbuhan anak. Contoh: Kekurangan
gizi atau vitamin, adanya benturan di kepala, dan lain-lain.
4.
Faktor
psikologis, yaitu adanya kejadian-kejadian tertentu yang menghambat
berfungsinya psikis terutama yang menyangkut perkembangan intelegensi dan emosi
anak yang berdampak pada proses pertumbuhan anak. Contoh: Kurangnya perawatan
jasmani, atau rohani, kurangnya kasih sayang dan perhatian, dan lain
sebagainya.
Selain faktor diatas faktor sosial ekonomi juga ikut andil.
Bayi-bayi yang dilahirkan oleh ibu-ibu dari golongan sosial ekonomis yang
rendah pada umumnya tumbuh lebih kecil daripada bayi yang dilahirkan oleh
ibu-ibu dari kelas menengah dan tinggi. Hal ini disebabkan karena kekurangan
gizi dan kurang sempurnanya perawatan kesehatan.
Menurut Kartini Kartono, faktor yang mempengaruhi
perkembangan seorang anak, antara lain:
1) Faktor herediter (warisan
sejak lahir), bawaan).
2) Faktor lingkungan, yang
menguntungkan atau yang merugikan.
3) Kematangan fungsi-fungsi organis dan
fungsi-fungsi psikis.
4) Aktivitas anak sebagai subyek bebas
yang berkemauan, kemampuan sosial, bisa menolak atau menyetujui, punya emosi,
serta usaha membangun diri sendiri
Setiap gejala perkembangan anak merupakan hasil kerjasama
dan pengaruh timbal balik antara potensi hereditas dengan faktor-faktor
lingkungan. Oleh karena itu bakat dan potensi anak patut diperhitungkan.
Perkembangan setiap anak pada batas tertentu sangat ditentukan oleh bibit dari
setiap potensi psiko-psiko anak. Dan kualitas alami tersebut mempengaruhi cara
bereaksi atau respon anak terhadap segala pengaruh dari lingkungan.
Kualitas-kualitas bawaan akan tampak pada
penampakan ciri-ciri fisik dan karaktereistik, misalnya: penampakan
tubuh, warna rambut, bentuk hidung, dan lain-lain. Hal ini juga tampak
pada ciri-ciri psikis yang ber-karakteristik, misalnya: kecverdasan atau
intelegensi, ketekunan, minat, dan lain-lain.
Pertumbuhan dan perkembangan anak kemudian diikuti dengan
usaha belajar. Dan setiap pengalaman anak sejak masa lahirnya akan cenderung
mendorong maju perkembangannya. Jelaslah bahwa impuls untuk tumbuh dan
berkembang pada anak itu sangat kuat. Implus ini dimanfaatkan oleh anak untuk
mencoba setiap bakat dan kemampuannya, dengan caranya sendiri. Oleh karena
itulah maka anak disebut sebagai subyek yang aktif.
Menurut Tadjad pada garis besarnya ada dua faktor yang
mempengaruhi terjadinya pertumbuhan dan perkembangan pada seorang anak, yaitu:
1. Faktor intern, yaitu faktor yang
berasal dari dalam diri anak, yang berasal dari keturunan dan pembawaan.
2. Faktor ekstern, yaitu faktor yang
berasal dari luar diri anak, yang berasal dari pengalaman dan interaksinya
dengan lingkungan
Pada dasarnya, faktor-faktor tersebut di atas sama dengan
yang dijelaskan sebelumnya, yaitu bahwa faktor keturunan atau pembawaan dari
anak dan juga faktor dari lingkungan sekitarnya
sangan mempengaruhi proses pertumbuhandan
perkembangannya, tidak terlepas dari pembawaan dan lingkungannya.
2.5.Hubungan antara Guru, Makanan Sehat,
Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik
Guru sebagai pendidik di lingkungan sekolah memiliki peranan
penting dalam menanamkan pentingnya kesehatan terhadap peserta didik. Guru
turut mengawasi makanan yang dikonsumsi dalam lingkungan sekolah. Guru
mengenalkan mana makanan sehat dan mana makanan tidak sehat . Karena pada fase
ini , anak lebih mudah menangkap konsep dan menjadi terbiasa. Guru juga mulai
membiasakan peserta didik untuk mengkonsumsi makanan sehat serta pentingnya
makanan sehat bagi perkembangan dan pertumbuhan peserta didik. Makanan sehat
dapat mempengaruhi kecerdasan. Kecerdasan yang optimal sebaiknya dengan
konsumsi buah-buahan, sayuran, protein, dan makanan berserat tinggi, membantu
perkembangan kecerdasan dan pertumbuhan fisik anak.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1.
Peran
guru dalam aktivitas pembelajaran sangat kompleks yang bertujuan untuk
mengembangkan potensi anak didiknya secara optimal.
2.
Makanan
sehat adalah makanan yang beragam,bergizi, dan berimbang, serta aman bila dikonsumsi.
3.
Fungsi
makanan bukan hanya sekedar untuk menhilangkan rasa lapar, tetapi lebih utama
adalah untuk mendapatkan tenaga, mendapatkan zat-zat pembangun bagi sel-sel
tubuh, mempertinggi daya tahan tubuh terhadap penyakit, serta untuk menjamin
kelancaran segala macam proses yang terjadi di dalam tubuh.
4.
Makanan
sehat dan tidak sehat memiliki ciri-ciri khusus untuk dapat membedakan antar
keduanya.
5.
Pertumbuhan
dan perkembangan mempunyai pengertian yang berbeda, walaupun keduanya mempunyai
aspek yang sama, yaitu terjadinya perubahan dan pertambahan.
6.
Ada
hubungan antara guru,makanan sehat dan perkembangan dan pertumbuhan peserta
didik yaitu guru berperan dalam mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan
peserta didik melalui bentuk penyajian makanan sehat.
3.2.Saran
Setelah mengetahui pentingnya makanan sehat untuk memacu
perkembangan dan pertumbuhan peserta didik, kami sebagai calon pendidik
memberikan saran sebagai berikut:
1.
Melarang
siswa jajan sembarangan.
2.
Mendirikan
kantin sekolah yang menjual makan sehat.
3.
Guru
berperan aktif dalam mendukung program penyajian makan sehat.
DAFTAR
PUSTAKA
Nasution, Noehi. 2008. Pendidikan
IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Aip Syarifuddin dan Muhadi. 1993. Pendidikan
Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
_________________________. 1992. Pendidikan
Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Toho Cholik M dan Rusli Lutan. 1997.
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga
Kependidikan.
Hariminantyo.2008.Makanan Sehat.
http://hariminantyo.
blogspot.com/2008/04 /makanan-sehat.html. Diakses tanggal 23 oktober 2010 pukul
08.15
Mukti Bayu.2008.Makanan Sehat
Mempengaruhi Kecerdasan Anak. http://Bayu Mukti.blogspot.com/2008/04/makanan-sehat-mempengaruhi-kecerdasan
anak.html.Diakses tanggal 23 oktober 2010 pukul 09.15
Swastika Agung.2008.Makanan sehat
dan Seimbang.
http://Agung Swastika.com/2008/04/makanan-sehat-mempengaruhi-kecerdasan
anak.html. Diakses tanggal 23 oktober 2010 pukul 10.15
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home